Cara Memilih Depresor Titik Tuang yang Tepat untuk Pencampuran Minyak Dasar

Mengenal Penekan Titik Tuang dalam Formulasi Pelumas

Dalam dunia formulasi pelumas, salah satu aditif paling kritis adalah Penekan Titik Tuang (Pour Point Depressant/PPD). Memilih penekan titik tuang yang tepat dapat berdampak signifikan pada kinerja, stabilitas, dan aliran minyak dasar dalam kondisi suhu rendah. Baik untuk pelumas otomotif, oli industri, atau aplikasi kelautan, pemilihan PPD yang optimal sangatlah penting.

Ilustrasi Formulasi Pelumas

Apa Itu Penekan Titik Tuang?

Penekan titik tuang adalah aditif kimia yang menurunkan titik tuang minyak dasar—suhu terendah di mana minyak masih dapat mengalir. Pada suhu rendah, kristal lilin terbentuk dalam minyak dasar, membuatnya mengental dan mengurangi aliran. PPD menghambat pertumbuhan dan struktur kristal lilin ini, sehingga minyak tetap cair di suhu lebih rendah.

Mengapa Titik Tuang Penting dalam Pencampuran Minyak Dasar?

Titik tuang adalah karakteristik kritis dalam pemilihan minyak dasar karena memengaruhi perilaku minyak saat start dingin. Pelumas harus mempertahankan aliran yang memadai untuk melindungi mesin, terutama di musim dingin atau daerah beriklim dingin. Jika titik tuang terlalu tinggi:

  • Pelumas mungkin gagal bersirkulasi.
  • Komponen logam bisa mengalami keausan berlebih.
  • Peralatan mungkin gagal start atau rusak.

Di sinilah pencampuran minyak dengan PPD berperan, meningkatkan operabilitas suhu rendah dan memastikan perlindungan mesin serta keandalan sistem.

Jenis-Jenis Penekan Titik Tuang

PPD umumnya dikategorikan berdasarkan komposisi kimianya:

  1. Polimetakrilat (PMA): Kompatibilitas luas dengan berbagai minyak dasar, stabil terhadap geser, dan sifat dispersan yang baik.
  2. Alkil Naftalena: Performa unggul di suhu sangat rendah, sering digunakan dalam formulasi pelumas sintetis.
  3. Blend Polialfaolefin (PAO): Dirancang khusus untuk minyak dasar Grup IV dan V.

Faktor Penting dalam Memilih PPD

Beberapa pertimbangan kunci meliputi:

  • Kompabilitas minyak dasar: Grup I butuh lebih banyak PPD dibanding Grup II/III.
  • Aplikasi akhir: Oli mesin butuh sifat cold-crank yang baik, sedangkan oli hidraulik perlu aliran konsisten.
  • Tingkat penambahan (treat rate): Biasanya 0,1–0,5%. Terlalu banyak bisa pengaruhi stabilitas oksidasi.

Memilih penekan titik tuang yang tepat bukan sekadar memilih aditif—ini tentang memahami kimia minyak dasar, tujuan kinerja, dan lingkungan aplikasi. Dengan PPD yang tepat, Anda bisa memastikan performa andal bahkan di suhu terdingin.

  • wechat

    Li: +86 186 3348 7039

Berbincanglah dengan kami